Post berikut ini akan menjelaskan bagaimana mengetahui problem atau hazard pemboran melalui parameter pemboran. Di bagi atas beberapa kategori dan menjelaskan arti dari perubahan dari parameter tersebut.
1. Rate
Of Penetration (Depth Sensor)
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Naiknya
ROP (Drilling Break)
|
Menembus
formasi yang lunak.
Menembus
formasi yang porous.
Menembus
zona reservoir
|
Penurunan
ROP (Reverse Drilling Break)
|
Worn
Bit.
Balling
Bit.
Perubahan
formasi yang lebih keras
|
2. Mud
Volume ( PIT Sensors)
|
|
Saat
Dilling (Increase/Gain)
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Penambahan
Volume pelan dan reguler 3 - 6 BBL/Hrs
|
Penambahan
Lumpur atau air di permukaan.
Influx
dari water, minyak atau gas yang berasa ldari formasi
|
Penambahan
volume cepat tapi dalam skala kecil 6 - 20 BBL
|
Penambahan
volume dari inflow water, gas, atau oil
|
Penambahan
volume cepat dalam skala diatas 20 BBL
|
Pompa
mati.
Transfer
lumpur.
Inflow
dari water, gas, atau oil.
|
Saat
Dilling (Decrease/Loss)
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Penurunan
volume pelan dan reguler 6 - 20 BBL/Hrs
|
Normal
dari penambahan hole volume.
Sistem
dari solid equipments yang dijalankan
|
Penurunan
volume cepat
|
Partial
atau Total loss.
Loss
di permukaan.
Transfer
ke pit yang lain.
|
Saat
Koneksi Pipa
|
|
Increase
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Penambahan
volume sampai 3 BBL atau lebih
|
Pompa
mati untuk koneksi
|
Penambahan
volume cepat
|
Mud
mixing dan transfer
|
Decrease
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Penurunan
volume sampai 3 BBL atau lebih
|
Pompa
sedang dijalankan
|
Penurunanvolume
cepat
|
Dump
lumpur dan transfer lumpur ke PIT lainnya
|
Saat
Trip Pipa
|
|
Increase
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Saat
POOH / cabut pipa
|
Start
dari gejala kick karena swab.
Mixing
lumpur atau transfer.
|
Saat
RIH / Masuk Pipa
|
Start
dari kick.
Penambahan dari displacement dari pipa yang masuk.
Mixing
lumpur atau transfer.
|
Decrease
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Saat
POOH / cabut pipa
|
Loss
di lubang atau di permukaan.
Transfer
lumpur / dump lumpur.
|
Saat
RIH/ Masuk pipa
|
Loss
di lubang atau di permukaan.
Transfer
lumpur / dump lumpur.
|
3. Mud
Weight (MW)
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Secara
mendadak MW Out turun dan MW In tetap
|
Influx
dari gas.
Penambahan
air formasi
|
MW
In tetap tetapi MW Out naik
|
Water
loss ke formasi
|
MW
In turun
|
Menambah
air atau chemicals lumpur
|
4. Mud
Temperatur (MT)
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Penurunan
sangat cepat pada MT In
|
Penambahan
chemical atau air di permukaan
|
Penambahan
thermal gradient di MT Out
|
Penambahan
temperatur dari thermal gradient setiap penambahan kedalaman.
Memasuki
zona shale yang kompak (abnormal pressure).
|
Note: kenaikan temperatur juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor
1. jenis lumpur
2. Lamanya sirkulasi
3. Perubahan solid content dan
filtrat loss
5. Total
Gas
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Pembacaan
gas 0 unit
|
Lumpur
yang high vicosity dan lumpur yang berat.
System
gas yang tidak berjalan.
|
Background
Gas
|
Pembacaan
minimum dari gas
|
Connection
Gas (kenaikan gas saat 1 x bottom up / lag time setelah koneksi pipa kemudian
kembali ke background gas)
|
Effect
Swab dari pergerakkan pipa sebelum melakukan koneksi.
Gas
cut mud.
|
Trip
Gas (kenaikan gas saat 1 x bottom up / lag time setelah trip pipa kemudian
kembali ke background gas)
|
Effect
Swab dari pergerakkan pipa sebelum melakukan koneksi.
Gas
cut mud.
|
kenaikan
gas setelah 1 x lag time setelah drilling break dan kembali ke background gas
|
Memasuki
zona formasi gas
|
Tidak
ada connection gas
|
MW
yang tinggi atau rendahnya formasi porous
|
Kenaikan
gas relatif pelan kemudian turun ( tidak ada Connection Gas dan Drilling
Break)
|
Recycled
Gas
|
6. Lainnya
|
|
Deskripsi
|
Kemungkinan
Yang Terjadi
|
Naiknya
Torque
|
Perubahan
litologi.
Bit
gundul.
Caving.
Tipe
bit.
|
Turunnya
Torque
|
Bit
Balling.
Perubahan
litologi
|
Naiknya
Pump Pressure (Pompa tetap)
|
MW
dinaikkan.
Banyak
cutting di annulus.
Plug
di nozzle.
Caving/pack
off (pressure naik secara cepat)
|
Naiknya
Hook Load
|
Turunnya
mud weight (ingat Bouncy Factor).
Over
Pull terutama saat pipa diangkat setelah stand atau kelly down. Ini adalah
gejala awal dari stuck pipe.
|
Turunnya
Hook Load
|
Naiknya
mud weight (Ingat Bouncy Factor).
Kemungkinan
pipa putus dan harus diikuti drop stand pipe pressure berkisar 300 - 400 psi.
|
Naiknya
tekanan di Stand Pipe Pressure (SPP)
|
Plug
Nozzle.
Annulus
penuh cutting.
Surface
Line Problem.
|
Turunnya
tekanan di Stand Pipe Pressure
|
Wash
Pipe. Pipa putus.
Bit
lepas.
Problem
di surface line
|
0 komentar:
Posting Komentar